Basuki, Kelik Hendro
(2019)
Ruang Kontemplasi Sebagai Sarana dan Berapresisasi
dengan Media Ruang Arsitektur yang Impresif.
JA! UBL, 09 (1).
pp. 53-56.
ISSN 2087-2739
Abstract
Kompleksitas kebutuhan masyarakat urban dapat diwadahi oleh ruang yang kontekstual terhadap kebutuhan fisik
dan non-fisik, jiwa dan raga, place dan space, bahkan masa lalu dan masa depan. Sehingga simbiosis dari seluruh
kebutuhan tersebut mampu terangkum dalam satu wadah yang ekspresif dan apresiatif terhadap kebutuhan
masyarakat urban. Masyarakat urban dalam konteks budaya ’leisure’ membutuhkan ciptaan ruang yang impresif
dan kontemplatif sebagai cerminan pemanfaatan waktu yang berharga. Untuk memanfaatkan waktu tersebut, dapat
diakomodasi oleh ruang kontemplasi dimana kebutuhan jiwa sebagai hal yang mendasar memerlukan sesuatu yang
impresif yang memberikan dampak terhadap jiwa. Sehingga dapat memandang jauh ke depan untuk mengisi ‘hidup’
lebih bermakna, dapat menciptakan sesuatu yang ‘indah’ (pemikiran, tindakan, dan karya), serta mampu mangambil
bagian dalam hidup sebagai pengejawantahan makna dari ‘hidup itu indah’. Masyarakat urban yang sibuk dengan
urusan karya dan bisnisnya terkadang merindukan waktu-waktu khusus untuk pemenuhan relaksasi jiwa sebagai
upaya keseimbangan hidup antara kebutuhan jasmani dan rohani. Eksistensi dan apresiasi seni dan budaya
merupakan suatu kebutuhan yang dapat diwadahi oleh ruang arsitektur sebagai wahana berkreasi, berekspresi,
berelaksasi, bermeditasi dalam wujud berkontemplasi. Ekspresi sebagai jiwa dari proses kreatif dan apresiasi
sebagai bagian dari pemahaman dan penikmatan, memerlukan media yang berupa ruang arsitektur yang impresif
sebagai sarana berkontemplasi dalam konteks seni dan budaya.
Kata Kunci: Apresiasi, Ekspresi, Impresif, Ruang Kontemplasi
Available Versions of this Item
-
Ruang Kontemplasi Sebagai Sarana dan Berapresisasi
dengan Media Ruang Arsitektur yang Impresif. (deposited 20 Nov 2020 04:04)
[Currently Displayed]
Actions (login required)
|
View Item |