Rugayah, Rugayah and Karyanto, Agus and Sanjaya, Purba SINERGI BUDIDAYA BUAH DAN SAYURAN BERKELANJUTAN DALAM ERA PERUBAHAN IKLIM DI KELOMPOK TANI BINA USAHA PEKON GIHAM SUKAMAJU KECAMATAN SEKINCAU LAMPUNG BARAT. Jurnal Pengabdian LPPM. (Submitted)

Full text not available from this repository.

Abstract

SINERGI BUDIDAYA BUAH DAN SAYURAN BERKELANJUTAN DALAM ERA PERUBAHAN IKLIM DI KELOMPOK TANI BINA USAHA PEKON GIHAM SUKAMAJU KECAMATAN SEKINCAU LAMPUNG BARAT ABSTRAK Rugayah, Agus Karyanto, dan Purba Sanjaya Kecamatan Sekincau Lampung Barat merupakan wilayah dataran tinggi yang cocok untuk usaha pertanian dengan hasil utamanya kopi dan sayuran. Saat ini ada kelompok tani di Pekon Giham Sukamaju Sekincau mulai tertarik menanam jeruk untuk ditumpangsarikan dengan sayuran. Kendalanya pemahaman petani dalam budidaya jeruk masih minim dan belum sesuai dengan kaidah GAP (good agricultural practices) untuk dapat menghasilkan produk panen yang sehat dan bermutu tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani dalam lingkungan budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa petani menanam jeruk seadanya baik dari segi pemilihan bibit, pemeliharaan tanaman, dan sangat tergantung pada pupuk kimia dan pestisida. Petani belum menggunakan pupuk hayati yang ramah lingkungan dan menyehatkan tanah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk, (1) memberikan pengetahuan teoritis tentang teknik budidaya jeruk di dataran tinggi menurut kaidah GAP, (2) memberikan pengetahuan praktis serta ketrampilan teknis agar para petani jeruk mengerti dan memahami teknik bertanam tumpang sari dengan tanaman sayuran dengan penggunaan pupuk hayati. Setelah dilakukan kegiatan sejak awal Februari hingga pertengahan September 2020, Tim PKMU yang telah turun lapang sebanyak empat kali, memahami kendala yang dihadapi petani jeruk yang ditumpangsarikan dengan sayuran. Secara umum pengetahuan petani khususnya dalam budidaya tanaman jeruk sangat minim (26,7%). Petani hanya mengenal dua jenis jeruk yang sebenarnya untuk ditanam di dataran rendah, (2) perani tidak memahami cara pemangkasan tanaman jeruk yang tepat, (3) petani selalu menggunakan pupuk kimia, kurang mengenal pupuk hayati yang lebih aman untuk pertanian berkelanjutan, (4) petani tidak paham dengan penerapan Bujangseta pada tanaman jeruk. Kegiatan ini membuat petani jeruk dapat meningkatkan ketrampilan teknis, khususnya budidaya tanaman jeruk yang tepat sehingga diharapkan dapat memberikan keuntungan ekonomi serta mampu menjaga kelestarian lingkungan melalui aplikasi pupuk hayati dan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan. Pada kegiatan ini petani diberi wawasan tentang jenis jeruk yang cocok untuk dataran tinggi dan teknik budidaya yang benar. Ketrampilan yang diberikan pada kegiatan ini adalah pemilihan bibit jeruk dataran tinggi, cara pemangkasan, pembuatan POC dan trichoderma serta aplikasinya, cara pembuatan Bubur Bordeux dan Bubur California serta aplikasinya. Hasil akhir kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan petani dari semula 26,7% menjadi 80,0% sehingan meningkat sebesar 53,3 poit. ---------------------------------------------------- Kata kunci: Tumpangsari, jeruk, sayuran, pupuk hayati

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agronomi dan Hortikultura
Depositing User: PURBA SANJ
Date Deposited: 16 Nov 2020 01:24
Last Modified: 16 Nov 2020 01:24
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/25153

Actions (login required)

View Item View Item