wahyudi, heru (2015) revisi review peer group prosiding upah yang adil. Prosiding seminar nasional & Call For Peper " Peningkatan daya saing Daerah di Era ekonomi Digital dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, 1 (1). pp. 107-128. ISSN 978-979-19119-8-6

[img]
Preview
Text
4. revisi review peer group Proceding upah .pdf

Download (454kB) | Preview

Abstract

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) memiliki kedudukan yang sangat urgen bagi perekonomian Indonesia, pada sektor ini 90% tenaga kerja menggantungkan rezeqinya. Jadi majunya UMKM adalah kesejahteraan bagi mayoritas rakyat Indonesia, dan kehancuran UMKM adalah petaka ekonomi rakyat Indonesia. Oleh karena itu tidak adak pilihan lain bahwa UMKM harus tetap eksis di era Ekonomi global. Segala potensi, sarana, sistim, kebijakan dan kekuatan yang dimiliki harus disenergikan untuk menciptakan UMKM yang unggul dalam ekonomi global. Sinergi yang harmonis antara pekerja dan pengusaha UMKM adalah harga mati dari keberlangsungan UMKM. UMKM yang maju dan pekerja yang sejahtera, tidak ada yang didolimi pekerja maupun pengusaha dimana variabel terpentingnya adalah Upah. Upah memiliki kedudukan yang sangat penting, sehingga model pengupahan yang ada harus adil bagi buruh dan pengusaha. Berkaitan pengupahan, pemerintah selama ini memberlakukan kebijakan upah minimum regional (UMR). Perbedaan sudut pandang/kepentingan antara buruh dan pengusaha mengakibatkan UMR selalu menimbulkan masalah setiap tahun. UMR menjadi petaka bagi UMKM, PHK atau bubarnya UMKM menjadi konsekuensi sulit yang harus dipilih, oleh karena itu sudah saatnya kebijakan UMR disempurnakan dengan model pengupahan yang adil. Upah yang adil adalah upah yang sesuai dengan fitrah sebuah usaha, sehingga tidak ada eksploitasi pengusaha terhadap buruh ketika laba besar, tidak juga ada eksploitasi pekerja terhadap pengusaha ketika usaha rugi. Sistim moneter islam memperkenalkan upah yang adil dengan model bagihasil (profit and loss sharing). Dengan model bagihasil (profit and loss sharing) buruh dan pengusaha bersinergi dalam segala konsekuensi sebuah usaha yaitu laba, rugi maupun BEP. Puti Minang adalah salah satu UMKM di Provinsi Lampung telah menerapkan model bagi hasil untuk pengupahan buruh. Dengan menerapakan model bagi hasil secara empiris telah menciptakan kondisi yang harmonis antara pekerja dan pengusaha. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah dengan model bagi hasil buruh dan pengusaha akan lebih sejahtera. Kesejahteraan ekonomi buruh diukur dengan membandingkan upah bagi hasil dengan UMR atau pun upah harian sejenis. Sedangkan kesejahteraan pengusaha dilihat dari tingkat pengembalian investasi 3 Alat analisis yang digunakan adalah alat uji rata rata dengan satu sampel (one sample t-test), analisis two sample t-test Assuming Equal Variances, serta uji anova (analysis of varians) berupa Anova: Two-Factor Without Replication, uji t test Paired Samples Statistics. Juga digunakan alat analisis deskiriptif tingkat pengembalian investasi Obyek penelitian adalah Puti Minang Group, upah minimum regional dan upah harian usaha yang sejenis dengan objek yang diteliti. Data yang diolah adalah data bagi hasil tahun 2009 (awal usaha putiminang) dan data bagi hasil 2015( data terakhir saat penelitian dilakukan), data UMR 2009, UMR 2015, upah harian usaha sejenis tahun 2009 dan upah harian 2015,

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Prodi Ekonomi Pembangunan
Depositing User: Dr Heru Wahyudi
Date Deposited: 05 Nov 2020 01:07
Last Modified: 05 Nov 2020 01:07
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/24495

Actions (login required)

View Item View Item