Wardani, Dyah Wulan (2014) Disertasi: Kajian Determinan Sosial Kejadian Tuberkulosis Paru Berbasis Geospasial dan Model Prediksinya di Bandar Lampung. Doctoral thesis, Universitas Lampung.
|
Text
Disertasi.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Pengendalian tuberkulosis paru telah berhasil meningkatkan angka kesembuhan dan menyelamatkan banyak jiwa, tetapi kurang berhasil dalam menurunkan insiden kasus TB terutama di 13 negara dengan insiden kasus TB tinggi, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, pengendalian TB akan bergerak “ke luar dari kotak TB” dengan menekankan pada determinan sosial. Di Bandar Lampung, insiden kasus TB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, meskipun angka kesembuhan sudah di atas 85%. Bandar Lampung juga mempunyai indikator determinan sosial dan faktor risiko TB yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediksi determinan sosial dan kejadian TB serta melakukan analisis geospasial determinan sosial dan kejadian TB. Metode: Penelitian dilakukan di 27 puskesmas dan 1 rumah sakit yang telah melaksanakan DOTS di Bandar Lampung. Populasi pada penelitian ini terdiri dari seluruh penderita TB BTA positif yang tercatat di pelayanan kesehatan tersebut pada bulan Januari – Juli 2012 yang berjumlah 628 orang. Pada subpenelitian pertama, sampel terdiri dari sampel kasus yang berjumlah 238 penderita TB BTA positif dan sampel kontrol yang berjumlah 238 suspek TB yang telah didiagnosa tidak sakit TB. Variabel penelitian pada subpenelitian ini adalah determinan sosial, kondisi rumah, keamanan pangan, akses ke pelayanan kesehatan dan kejadian TB. Pada subpenelitian kedua, sampel berjumlah 628 penderita TB positif. Variabel pada subpenelitian ini terdiri dari koordinat geografis penderita TB, kepadatan penduduk dan proporsi keluarga prasejahtera. Analisis data pada penelitian ini adalah Structural Equation Modeling dengan metode Partial Least Square, SaTScan dan Geoda 0.95-i(Beta). Hasil: Hasil menunjukkan bahwa determinan sosial melalui kondisi rumah dan keamanan pangan mempengaruhi kejadian TB dengan persamaan: kejadian TB = 0,266* kondisi rumah + 0,094* determinan sosial + 0,328* keamanan pangan + 0,067* akses ke pelayanan kesehatan dan nilai R2=34,15%. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa walaupun tidak terdapat hubungan spasial antara kepadatan penduduk dan proporsi keluarga prasejahtera terhadap kejadian TB, akan tetapi sebaran dan clustering TB terjadi di daerah dengan kepadatan penduduk dan proporsi keluarga prasejahtera yang tinggi. Kesimpulan: Determinan sosial secara tidak langsung mempengaruhi kejadian TB melalui kondisi rumah dan keamanan pangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi DOTS yang disertai dengan upaya peningkatan determinan sosial yang dapat meningkatkan kondisi rumah dan keamanan pangan, yang didukung oleh sektor kesehatan lain yang terkait serta sektor lain di luar kesehatan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Dr. Dyah Wulan S.R. Wardani |
Date Deposited: | 16 Aug 2020 11:48 |
Last Modified: | 16 Aug 2020 11:48 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/23650 |
Actions (login required)
View Item |