Bendi Juantara, Bendi and Indra Bulan, bulan (2019) PELINDUNGAN BAHASA LAMPUNG DALAM PERUBAHAN BUDAYA DI PROVINSI LAMPUNG. SEMINAR NASIONAL FISIP UNILA(SEFILA)-3 TAHUN 2019 AGENDA BARU PEMBANGUNAN INDONESIA BERBASIS LOCAL KNOWLEDGE. pp. 169-176. ISSN 170-023-11172-0-1
Text
view Download (72kB) |
Abstract
Efek open society yang lahir dari menguatnya arus society 5.0 didunia telah melahirkan pergesekan yang kuat dengan prinsif-prinsif dasar masyarakat Lampung. Sejatinya Piil Pesenggiri sebagai tuntunan hidup orang Lampung dalam kaitan kehidupan pribadi, dalam kehidupan berkeluarga, maupun dengan masyarakat bukan orang Lampung menjadi pengikat dan pedoman agar kelestarian adat istiadat Lampung dapat terus terjaga. Namun demikian, realiasasi dilapangan saat ini justru menunjukkan sebaliknya. pola kehidupan masyarakat Lampung terutama kaitannya dengan falsafah nemui nyimahdan nengah nyappur, membawa bahasa Lampung tergerus pada titik terendah dalam sejarah kebudayaan. Berbeda dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, masyarakat Lampung kini tidak lagi memiliki kebanggan dalam berbicara bahasa Lampung. persoalan ini tentu menjadi keprihatianan, terutama mengenai eksistensi dari bahasa Lampung itu sendiri yang menuju keniscahayaan. Dalam upaya melindungi bahasa Lampung tersebut, saat ini diperlukan kebijakan pelindungan agar perubahan kebudayaan yang lahir akibat dampak modernisasi tidak tergerus lebih dalam. penelitian ini ingin menganalisis upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam membuat kebijakan pelindungan terhadap bahasa Lampung. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif dengan mengurai data secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta tinjauan pustaka yang berkaitan dengan kebudayaan dan bahasa Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini upaya pemerintah daerah untuk membuat kebijakan pelindungan terhadap bahasa Lampung sudah dilakukan dengan berbagai cara, namun upaya tersebut ternyata belum signifikan melestarikan budaya bahasa Lampung. Upaya pelindungan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, tidak melakukan penafsiran ganda terhadap makna falsafah hidup ulun Lappung.Kedua, menciptakan kesadaran akan pentingnya perbedaan nilai antar masyarakat. Ketiga konservasi dan revitalisasi bahasa dengan upaya pengembangan dan pelindungan bahasa sekaligus pembinaan penutur bahasamelalui pembelajaran. Pemasyarakatan bahasa daerah Lampung ke berbagai lapisan masyarakat terutama disekolah hingga perguruan tinggi. Kata kunci:Bahasa daerah Lampung, Kebijakan pemerintah, Provinsi Lampung.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) > Prodi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik |
Depositing User: | S.Pd., M.A Indra Bulan |
Date Deposited: | 04 Jun 2020 08:23 |
Last Modified: | 04 Jun 2020 08:23 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/21816 |
Actions (login required)
View Item |