Benjamin, Benjamin (2017) SPIRIT PERDAMAIAN DAN MODEL STRATEGI RESOLUSI KONFLIK YANG DIKEHENDAKI OLEH PIHAK WARGA AGOM DAN MASYARAKAT LAMPUNG SELATAN (STUDI KASUS KONFLIK ANTARWARGA DESA AGOM DAN DESA BALINURAGA LAMPUNG SELATAN). FISIP Universitas Lampung, Universitas Lampung.
|
Text
3. Lap Pen. Spirit ......pdf Download (372kB) | Preview |
Abstract
Pluralisme masyarakat Indonesia berpotensi konflik, baik konflik suku, agama, ras maupun kepentingan, dengan indikasi karena perebutan lahan parkir, perebutan tanah pertanian, gaya berkomunikasi yang menyinggung perasaan orang lain. Apalagi konflik dipicu oleh adanya kecemburuan ekonomi dan respon kebijakan pemerintah yang tak sesuai dengan aspirasi masyarakat, serta perasaan kecewa yang siap bergesekan dengan masalah-masalah yang bersumber pada perbedaan etnis dan agama. Kejadian-kejadian konflik sosial yang pernah terjadi di wilayah lokasi penelitian sebelum tahun 2008 dengan latar belakang penyebab konflik, seperti perbedaan agama, pemekaran wilayah desa dan perkelahian antar pemuda/siswa. Kejadian-kejadian konflik tersebut sebagai bentuk konflik sosial yang termasuk dalam kategori jenis konflik horizontal. Tujuan penelitian hendak memperoleh ketegasan konsep-konsep utama, diantaranya : 1.Hendak menganalisis pengelolaan konflik konstruktif masih tergolong lemah dalam penyelesaian konfik (Alternative Dispute Resolution/ ADR) dengan melalui mediasi, dan terabaikan penyelesaian konfik melalui jalur hukum. 2.Hendak menganalisis insiden-insiden konflik atau persinggungan-persinggungan masa lampau yang pernah terjadi di wilayah lokasi kejadian karena kurangnya upaya penanganan yang komprehensif dan penyelesaian konflik dilakukan hanya bersifat elitis dan tidak pernah menyentuh akar rumput permasalahan. 3.Hendak menganalisis spirit perdamaian dan model resolusi konflik yang dikehendaki oleh pihak warga Agom dan Masyarakat Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, dengan alasan untuk memperdalam pengetahuan tentang suatu gejala tertentu atau mendapatkan ide-ide baru tentang gejala tersebut secara terperinci, dan untuk melingkap tahapan konflik serta pelaksanaan resolusi konflik. Lokasi penelitian di Desa Agom Kecamatan Kalianda dan Desa Balinuraga Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung. Kesimpulan : 1.Usaha mediasi belum dapat diterima dengan sepenuh hati oleh warga masyarakat Desa Agom maupun masyarakat Lampung Selatan, karena proses mediasi tersebut lebih cenderung dilakukan secara sepihak oleh Pemerintah Daerah dengan warga masyarakat Bali Balinuraga dalam menyelesaikan konflik. 2. Berdasarkan urutan kejadian konflik warga masyarakat sekitarnya yang pernah bersinggungan dengan warga Desa Balinuraga maupun warga Bali Lampung Selatan, maka dapat dikategorikan dalam insiden-insiden konflik kekerasan tergolong kecil selaras dengan pendapat Fisher dan dipertegas dengan adanya insiden-insiden konflik kekerasan tergolong besar, seperti konflik Desa Palas Pasemah tahun 2009, konflik Marga Catur tahun 2011, konflik Napal tahun 2012 dan konflik Balinuraga 2012. Dan 3.Nampaknya, perjanjian perdamaian belumlah dapat dikatakan sebagai sebuah perjanjian perdamaian yang kekal abadi, karena perjanjian tersebut diterapkan oleh pemerintah berdasarkan strategi kalah-kalah (lose-lose strategy), bukannya menerapkan (win & win solution) dengan suatu keputusan kompromi dan kolaborasi dalam penyelesaian konflik. Kata Kunci : Spirit perdamaian, Model strategi resolusi konflik dan Mediasi
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) > Prodi Sosiologi |
Depositing User: | BENJAMIN |
Date Deposited: | 13 Apr 2020 02:15 |
Last Modified: | 13 Apr 2020 02:15 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/19037 |
Actions (login required)
View Item |