Sunyoto,, Sunyoto, and Hidayat, Kuswanta Futas and Sanjaya, Purba (2019) PENGARUH DOSIS BATUAN FOSFAT YANG DIASIDULASI LIMBAH CAIR TAPIOKA DAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays). Fakultas Pertanian, Universaitas Lampung. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Laporan Akhir Penelitian.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pada tanah masam dan sangat masam Al, Fe, dan Mn akan berada dalam kondisi toksik bagi tanaman, karena kelarutannya tinggi (Prasetyo dan Suriadikarta,2006). Tingginya kelarutan Fe dan Al menyebabkan P menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Umumnya, pada tanah-tanah yang masam, banyak dilakukan pemupukan P untuk meningkatkan serapan hara P oleh tanaman. Ketersediaan P dapat digantikan dengan pemupukan batuan fosfat alam (BFA). Namun kelarutan BFA rendah di tanah mengharuskan BFA dilarutkan dengan larutan yang bersifat asam melalui proses asidulasi agar P cepat tersedia.Asam organik bisa menjadi bahan untuk melarutkan BFA agar cepat tersedia contohnya dengan memanfaatkan limbah organik cair tapioka dan limbah cair tahu.Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh asidulasi batuan phosphat alam dengan limbah organik cair tapioka dan tahu terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Penelitian akan dilakukan pada April 2019 sampai Desember 2019 di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan. Perlakuan asidulasi dengan limbah cair tahu dan tapioka disusun terpisah dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan ( Tanpa BFA, BFA 500kg/ha tanpa asidulasi, BFA 350 kg/ha dengan asidulasi, BFA 500 kg/ha dengan asidulasi, BFA 650 kg/ha dengan asidulasi, BFA 800 kg/ha dengan asidulasi, dan BFA 950 kg/ha dengan asidulasi. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 21 satuan percobaan untuk perlakuan asidulasi limbah cair tahu dan 21 satuan percobaan untuk perlakuan asidulasi limbah cair tapioka. Hasil dari penelitian ini diantaranga adalah (1) Batuan fosfat alam yang diasidulasi dengan limbah cair tahu dapat meningkatkan jumlah daun, panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, bobot 100 butir, dan bobot biji kering per petak jagung secara signifikan dibandingkan dengan perlakuan tanpa asidulasi limbah cair tahu. (2) Batuan fosfat alam yang diasidulasi limbah cair tapioka mampu meningkatkan bobot brangkasan kering vegetatif, bobot 100 butir pipilan kering, dan produksi per petak secara signifikan dibandingkan dengan perlakuan tanpa asidulasi limbah cair tapioka. (3) Dosis 350 kg/ha batuan fosfat alam yang asidulasi limbah tahu dapat meningkatkan secara signifikan pertumbuhan dan produksi jagung. (4) Dosis 800 kg/ha batuan fosfat alam yang diasidulasi limbah cair tapioka memberikan hasil terbaik untuk tanaman jagung.Kata Kunci : asidulasi, Phosphat, limbah, tahu, tapioka Kata kunci: Batuan Fosfat Alam, Jagung, Limbah Cair, Tapioka, Tahu, Asidulasi

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agroteknolgi
Depositing User: PURBA SANJ
Date Deposited: 17 Feb 2020 03:38
Last Modified: 17 Feb 2020 03:38
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/17176

Actions (login required)

View Item View Item