Suroso, Erdi and subeki, subeki and Gusri, Akhyar (2019) PROTOTYPE MESIN PRODUKSI KLANTING. In: Seminar Nasional Teknologi Pertanian(TEKTAN VIII) Politeknik Negeri Lampung "Peluang dan Tantangan Penelitian Pertanian Menuju Smart Agriculture", 7 November 2019, Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung. (Submitted)
|
Text
Erdi suroso-Template_SEMNAS TEKTAN (2019).pdf Download (598kB) | Preview |
Abstract
Klanting adalah salah satu makanan yang banyak ditemui di daerah Lampung. Makanan ini gurih dan renyah sehingga banyak diminati masyarakat. Makanan ini terbuat dari ubi kayu rebus yang digiling dengan bumbu kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering digoreng dan ditiriskan. KWT Sapporo Desa Wonokriyo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu membuat klanting dari ubi kayu yang mengandung amilosa menggunakan mesin klanting screw 20 cm. Penggunaan screw pendek akan mengurangi efek panas akibat gesekan adonan sehingga tidak terjadi gelatinasi. Penambahan air 30% yang mengandung emulsifier untuk melapisi granula tepung ubi kayu sehingga tidak terjadi proses gelatinasi yang menimbulkan lengket. Penggunaan mesin dengan screw pendek dan teknologi pelapisan granula pati menyebabkan ubi kayu mudah dicetak menjadi klanting. Tujuan penelitian ini mengetahui teknoekonomi pembuatan klanting dari ubi kayu menggunakan mesin pencetak klanting kapasitas 100 kg per jam. Pembuatan klanting dilakukan dengan mencampurkan tepung ubi kayu dan 30% air yang mengandung merica, garam, bawang putih, dan udang. Bahan dicampur merata dengan mixer lalu dikukus hingga matang. Setelah dingin, bahan dimasukkan ke dalam mesin klanting kapasitas 100 kg/jam yang terdiri dari komponen motor penggerak (220V/50 Hz, 2 HP), gear box, srew, lubang dyes berbentuk bulat (diameter 3 cm), pisau pemotong, dan motor. Bulatan klanting yang diperoleh kemudian dikeringkan hingga layu lalu digoreng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klanting berwarna putih, tekstur renyah, aroma netral, disukai panelis, mengandung kadar air (8,81%), abu (0,22%), lemak (2,87%), protein (1,03%), serat (1,19%), dan karbohidrat (85,88%).Dari indikator finansial usaha klanting dari ubikayu ini layak dilakukan dengan nilai hasil perhitungan NPV (Net Present Value) (Rp. 103.716.000), IRR (Internal Rate of Return) (28,73%), b/c rasio (1,516), dan PBP (Payback Periode) (2 tahun). Informasi kajian teknoekonomis yang dipaparkan menggambarkan bahwa industri klanting layak untuk direalisasikan. Kata kunci: klanting, Manihot esculenta, teknoekonomi, ubikayu
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | ERDI SUROS |
Date Deposited: | 18 Nov 2019 08:18 |
Last Modified: | 18 Nov 2019 08:18 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/16996 |
Actions (login required)
View Item |