Agnes, Ratnasari and Efri, Efri and Hadi, Muhammad Syamsoel and Akin, Hasriadi Mat (2019) KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor [L]Moench) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum graminicola) PADA DUA SISTEM POLA TANAM BERBEDA. Jurnal Agrotek Tropika, 7 (2). pp. 351-359. ISSN 2337-4993

[img]
Preview
Text
3258-8010-2-PB.pdf

Download (905kB) | Preview
[img] Other (JAT VOL 7(2))
3258 - Accepted Version

Download (32kB)
Official URL: http://jurnal.fp.unila.ac.id/

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui ketahanan 15 genotipe sorgum yang ditanam pada dua sistem tanam berbeda yaitu monokultur dan tumpangsari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017- Februari 2018 di Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Perlakuan disusunmenggunakan rancangan acak kekompok dalam Split Plot Design dengan faktor utama adalah sistem pola tanam (tumpangsari, monokultur), dan anak petak adalah 15 genotipe sorgum (Numbu, Samurai 1, GH3, UPCA, GH4, P/I WHP, GH6, Super 2, GH13, P/F 51-93-C, Super 1, GH5, Mandau, GH7 dan TalagaBodas). Monokultur sorgum ditanam pada jarak 80 cm x 20 cm. Tumpangsari sorgum ubikayu dilakukan dengan cara menanam sorgum di antara tanaman ubikayusehingga jarak tanam sorgum tetap 80 cm x 20 cm, sedangkan jarak tanam ubikayu 80 cm x 60 cm, baik sorgum maupun ubikayu ditanam secara bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsari lebih efektif untuk menekan intensitas penyakit antraknosa. Pada penelitian ini intensitas penyakit antraknosa terhadap 15 genotipe sorgum yang diamati dikelompokan menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Genotipe Numbu, GH3, Talaga Bodas, Super 1, dan Mandau adalah genotipe dengan intensitas penyaki terendah dibandingkan genotipe Samurai 1, UPCA, GH4, P/I WHP, GH13, P/F 5-193-C, GH5, GH6 dan GH7 . Genotipe Samurai 1, UPCA, GH4, P/I WHP, GH13, P/F 5-193-C, GH5, GH6 dan GH7 adalah genotipe yang intensitas penyakitnya lebih rendah dibandingkan genotipe Super 2. Dan genotipe Super 2 adalah genotipe dengan intnsitas penyakit antraknosa tertinggi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: antraknosa, Colletotrichum graminicola, genotipe sorgum, ketahanan dan pola tanam
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agroteknolgi
Depositing User: HASRIADI M
Date Deposited: 15 Nov 2019 09:28
Last Modified: 15 Nov 2019 09:28
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/16586

Actions (login required)

View Item View Item