Nurcahyani, Endang (2019) Analisis Molekular dan Karakterisasi Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.) Hasil Pengimbasan Ketahanan Terhadap Fusarium oxysporum dan Cekaman Kekeringan. In: Seminar Hasil-hasil Penelitian LPPM Universitas Lampung, 13 November 2019, Bandar Lampung. (Submitted)

[img]
Preview
Text
PPt. SEM.HSL.13.NOV.2019.ENDANG_NURCAHYANI - emersia.pdf

Download (503kB) | Preview
Official URL: http://lppm.unila.ac.id/category/pengumuman/

Abstract

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.) merupakan anggrek asli dari Indonesia dan salah satu bunga nasional Indonesia, dikenal sebagai Puspa Pesona, serta masuk ke dalam daftar spesies yang terancam kepunahannya. Anggrek bulan juga merupakan salah satu tanaman anggrek yang banyak diminati oleh berbagai kalangan karena keindahan bentuk dan warna bunganya, tetapi produksi anggrek bulan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Thailand, Taiwan, Singapura dan Australia. Penyakit layu Fusarium dan cekaman kekeringan masih merupakan kendala produksi dalam budidaya anggrek bulan [Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.]. Penyakit layu Fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum (Fo) yang sampai sekarang masih belum bisa diatasi secara efektif. Selain penyakit, ketersediaan air yang tidak memadai menjadi permasalahan bagi para petani anggrek. Kekeringan hampir terjadi di setiap tahun, sehingga mampu menjadi pembatas utama pertumbuhan tanaman yang diakibatkan oleh tingkat kekeringan. Penggunaan bibit (varietas) anggrek bulan P. amabilis yang tahan penyakit layu Fusarium dan cekaman kekeringan dengan hasil tinggi diharapkan merupakan alternatif pengendalian penyakit dan cekaman kekeringan yang penting. Hasil penelitian pada ketahanan layu fusarium menunjukkan bahwa: 1). Konsentrasi asam fusarat toleran untuk seleksi planlet P. amabilis adalah 40 ppm. 2). Terjadi peningkatan aktivitas enzim peroksidase, kandungan klorofil total, klorofil a, klorofil b, serta kandungan karbohidrat terlarut total l pada planlet P. amabilis seiring meningkatnya konsentrasi Asam Fusarat, serta hasil penelitian pada ketahanan cekaman kekeringan adalah 1). Konsentrasi PEG 6000 10% dan atonik 0 mL/L yang optimum untuk pertumbuhan planlet P. Amabilis. 2). Kandungan klorofil a, b, total rendah, indeks stomata menurun, karbohidrat total dan prolin tinggi. 3). Tidak ada interaksi antara larutan atonik dan PEG 6000. Pita DNA spesifik dengan ukuran 1300 bp (OPB_20) dan 1500 bp (OPB_14) dapat diprediksi sebagai kandidat marker RAPD untuk ketahanan planlet P. amabilis terhadap Fusarium oxysporum. Pita DNA spesifik tersebut dapat dijadikan sebagai karakter untuk mengelompokkan dan memisahkan planlet P. amabilis yang tidak diimbas (kontrol) dan diimbas AF. Kata kunci: cekaman kekeringan, Fusarium oxysporum, Pengimbasan Ketahanan, Phalaenopsis amabilis; Pola DNA,

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Prodi Biologi
Depositing User: ENDANG NURCAHYANI
Date Deposited: 15 Nov 2019 02:40
Last Modified: 15 Nov 2019 02:40
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/16474

Actions (login required)

View Item View Item