iThenticate

Document Viewer
Similarity Index
11%

Analisis ketelitian pemosisian machining center...

By: Yanuar Burhanuddin

As of: Sep 22, 2020 7:32:02 AM
3,047 words - 24 matches - 9 sources

sources:

paper text:

rssN 1410 - 6841 POROS Jurnal llmiah Teknik Mesin Volume 6 Nomor 4, Oktober 2003 TEF',A.I(FTEfDITASI No. 395/DIKTVKep/2000 DAF'TAR ISI Ilasil Penelitian 227 -234
Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dan pengujian terhadap prestasi kerja mesin diesel I Gusti Bagus Wijaya
Kusama 235 - 248
Menentukan nilai faktor kompresibil itas Z(p,T)gas helium dan karbondioksida pada berbagai suhu sampai 100"C dan tekanan sampai l5Mpa berdasarkan data eksperimental
; "Burnett- Apparatus" I Made Kartika Dhiputra 249 -259
Analisis ketelitian pemosisian machining center dengan sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer Y. Burhanuddin
260 -276
Perubahan struktur mikro batangan kuningan C37700 hasil perlakuan panas dan pengaruhnya terhadap sifat mampu mesin dari valve hasil tempa panas Arni Yusnita,
MyrnaArinti dan Eddy S. Siradj 277 -291
Studi implikasi metoda interaksi "Voice of Customer" pada penyusunan konfigurasi (layout) ruang pamer bengkel kecil di Kodya Bandar Lampung
Ahmsd Tauftk I(ajian Teknologi dan Science 2y2 -307
Analisis pengaruh parameter dinamik terhadap kestabilan arah kendaraan Mulyadi Bur dan Lovely Son
ANALISIS KETELITIAN PEMOSISIAN MACHINING CENTER DENGAN SISTEM PENGUKURAN KETELITIAN MESIN PERKAKAS BERBASIS LASER INTERFEROMETER Y. Burhanuddin*)
ABSTRACT human intervention in an NC machine tool operation, Hence, product quality depends henily on quality and Computer in NC machine tools has taken over human operator in a machining process. This has minimized performance of those NC machine tools. In arder to meqsure its performance, a precision test needed to be conducted. Precision test on an NC machine tool must refer to available standard such as ISO, DIN, JIS and NTMBA. ISO R230 has issued 2 types of measures, they are geometric qccuraLy and positioning accuracy. Positianing accuracy was conducted on Low Cost High Quality (LCHQ machining center made by PT. PINDAD. Positioning accuraq) test investigates the relationship between geometric ctccuracy of such component with positioning accuracy of an NC machine tool. Keywords : ISO Standard, geometric accuracy, positioning occurqcy, laser interferometer PENDAHULUAN menjadi minimal, sehingga kualitas produk yang dihasilkan bergantung kepada kualitas dan Pada mesin perkakas CNC peran manusia dalam mengendalikan gerakan pahat {an meja keandalan mesin perkakas NC. Mesin perkakas dikatakan berkualitas apabila memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan atau laik pakai. Untuk mengetahui mesin perkakas memenuhi persyaratan atau masih layak, perlu dilakukan pengujian ketelitian mesin perkakas (machine tool accuracy test). DIN, //adonal Machine Tool Builder Association (NMTBA) atau ISO. Menurut ISO R-230 ada dua Pengujian ketelitian mesin perkakas mengacu kepada standard yang ada saat ini antara lain JIS, hal yang harus dikerjakan dalam pengujian ketelitian mesin NC yaitu ketelitian geometrik (ge o m e tr i c a c c ur acy) dan ketelitian pemosis ian Qt o s it i o nin g a c cur acy). atau sudah keluar dari toleransi yang diijinkan. Bagi mesin yang sudah keluar toleransi perlu Dari pengujian tersebut dapat diketahui mesin perkakas tersebut masih di dalam toleransi dilakukan perbaikan. Agar tindakan perbaikan tersebut efektif dan efisien, perlu dianalisis keterkaitan komponen-komponen mesin perkakas terhadap kesalahan mesin perkakis (machine tool error). Maka diperlukan teknologi yang mampu mendiagnosis sumber-sumber tedadinya kesalahan tersebut. Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan Homogen Tronformation Matrix t{"Y""IrM.Duisnatmukpimngenigtiudetnetliafikhasdiikedamnbamnegnkgaannapliesrisansgukmatbelur-nsuamkbSeirstkeemsalPaehanngupkeumraonsisLiaansemreTseinrpaNdCu Berbasis Laser Interferometerll3'le]. Penelitian yang lain dilakukan denfan metoda HTM pada .) Staf Pengaiar Jurusan Teknik Mesin (Jniversitas Lampung 249 Ftrf*f"iipLeCmHeQs-iMnCLoywanCgosletnHgikgahp Qdeunagliatyn MmaecnherinaipnkganCekontmerpe(LnCsaHsi}p-MitcChp).adPaenseulimtiabnu dXiladnajnutYkatnal. pada mesin LCHQ-MC (sumbu X, Y dan Z). Hasil analisis ini dapat dipakai untuk mendiagnosis Penelitian ini bermaksud mengukur dan menganalisis ketelitian pemosisian ketiga sumbu kesalatran pemosisian pada mesin perkakas CNC yang lain. TINJAUAN PUSTAKA Kualitas produk ketelitiaKnuabelitnatsukprdoadnukkeyhaanlugsadnihpaesrilmkaunkaoanlehprpordouske.s rpuerm.ners*iniagn"dgik*et;a;h;tu'ikd*alrtirk;re;te;;lidtiarnl;d;;im*benrs;i dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : o Ketelitian geometrik mesin perkakas, o Keadaan proses pemotongan, r Temperaturlingkungan, o Keadaan pahat, o Pemasangan benda kerja pada pencekam, o Gaya-gayapemotongan. Secara umum ketelitian geometrik mesin perkakas dipengaruhi oleh rancangan mesin perkakas, deformasi karena gaya pemotongan, ketelitian geometrik masing-masing komponen dan temperatur. Rancangan mesin perkakas mempengaruhi kefungsian mesin, sedang kekakuan mempengaruhi defleksi yang terjadi pada mesin maupun benda kerja. Deformasi karerra,gaya pemotongan dapat menimbulkan getaran paksa dan kesalahan dinamik pada kontruksi mesin. Selain it r3,rgu duput menimbulkan gejala stick-siippada gerakan pindah komponent6l. Ketelitian Perpindahan Mesin Perkakas Mesin perkakas pada umumnya memiliki tiga sumbu gerak yang saling tegak lurus. Tiga sumbu ini membentuk sebuah sistem koordinat kartesian yang memungkinkan pahat diposisikan pada sembararugtempat sepanjang sumbu. Dalam keadaan ideal posisi ruang pahat dapat ditentukan dari posisi meja. Tetapi karena ketidak sempurnilirn bentuk geometrik pembimbing maka meja akan menunjukkan kesalahan perpindahan. Sebagai akibatnya posisi pahat terhadap meja mengalami kesalahan. Sebuah benda memiliki enam derajat kebebasan dari tiga sumbu gerak tersebut. Enam derajat kebebasan ini terdiri dari tiga translasi dan tiga rotasi seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Dengan demikian sebuah benda dapat memiliki enam sumber kesalahan yaitu : r Satu kesalahan posisi dalam arah pindah. . Dua kesalahan linier lintasan komponen berpindah (horisontal dan vertikal). . Tiga kesalahan sudut komponen berpindah (pitch, yaw dan roll). Ketelitian perpindahan merupakan salah satu aspek dari ketelitian geometrik mesin perkakas. Ketelitian perpindahan merupakan ketelitian perpindahan relatif antara posisi referensi dengan posisi elemen lain. Ketelitian perpindahan dapat diketahui dengan mengukur kelurusan, ketegaklurusan, kesejajaran dan gerak sudut mesin perkakas. 250 f *, **tu,.,.nn rrerlikal YR + I xoordlnat *x Rolling ,4Irxcfc^l'ensi t/ Gambar l. Skematik tiga kesalahan translasi dan tiga kesalahan rotasi pada sebuah sistem mej a-pembimbingtl tl Hasil pengukuran ketelitian perpindahan dibandingkan dengan harga nominalnya (sesuai standard yang dipakai) akan diperoleh kesalahan perpindahan. Ada tiga bentuk kesalahan perpindahan yang umumtel : a. Sistematik : pada posisi dan keadaan tertentu selalu memiliki harga yang sama. Umumnya berbentuk sinusoidal atau periodik. b. Acak (Random) : pada posisi dan keadaan tertentu tidak memiliki harga yang sama. Hanya dapat dinyatakan secara statistik. c. Histerisis : bila suatu titik diukur dari dua arah yang berbeda, maka nilainya tidak sama. Kesalahan sistematik dan histerisis dapat diperbaiki dengan memberikan kompensasi pada pengendali mesin. Contohnya adalah harga kesalahanpitch danbacklash suatuballscrew, kesalahan sistem linear-motion. Sedang kesalahan acak tidak dapat dikompensasi. Pengukuran Ketelitian Pemosisian Mesin Perkakas Disamping ketelitian perpindahan, mesin perkakas CNC juga harus diuji ketelitian pemosisian elemen geraknya. Ketelitian pemosisian merupakan salah satu faktor penentu terhadap ketelitian total mesin perkakas NC. Ketelitian pemosisian. didefinisikan sebagai besar perbedaan antara posisi yang diinginkan dengan posisi yang sebenamya. Ketelitian pemosisian tergantung kepada beberapa faktor antaralaintsl: r Resolusi dan ketelitian sistem pengukuran linier, o Deformasi elastis elemen penggerak, o Gaya-gaya inersia ketika berhenti, o Efek gesekan dan stick-slip padapembimbing, o Sistem kontrol pada mesin NC. Perangkat Sistem Pengukuran Ketelitian Mesin Perkakas NC Berbasis Laser Interferometer Gambar 2 menunjukkan ilustrasi skematik perangkat pengukuran ketelitian pemosisian mesin perkakas yang dipakai pada eksperimen ini. Susunan perangkat pengukuran tersebut sebagai 251 berikut: 2. Penayang Laser (Laser Display)' 1. Pembangkit Laser (Laser Head), 3. Perangkat optik yang terdiri dari interferometer danreflektor, 4. Kabel RS-232 .rrrt rt1r*rfer data dari mesin perkakas melalui serial port ke komputer' 5. Komputer (G1IB ,aray ituimengakuisisi data dari Penayang Laser. Sebagai sarana dialog dengan pengguna Dalam pengukuran ini komputer PC dilengkapi dengan General Purpgsl lnterface Bus Card dikembangkan perangkult t.'rnat Laseruv ttal yang menggunakan bahasa Visual c++ v4. Dengan p.t*gt",- lunak ini" penggun a dgyat mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data serta menampilkannya dalam bentuk grafik' Gambar 2. Skematik susunan perangkat
sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer.
Metoda Pengukuran Reflector bergerak (moving reflector) diletakkan pada meja atau spindel LCHQ-MC, prcgrarr yang dimasukkan ke dalam CPU. Meja digerakkan satu arah (unidirectional) atau bolak- sedangkan interferorieter diletakkan pada kedudukan yang tetap. Meja/spindel bergerak sesuai kompriter. Nilai/besaran yang dicuplihpada pengukuran ketelitian pemosisian LCHQ-MC adalah : sAaAa{At.afi1airirelacsTeirodnaaptaltdmenJgracnatsaetlannilgaitepratednatuposseipsaintejarnsgebsuutm.Kbuemyaudnigandiunkiluari dtearnsebbeurthednictiubpelibkeroalepah o Kesalahan sudut (angular) yaw dan pitch sumbu X,Y danZ' o Kesalahan linier sumbu X, Y danZ. r Kehuusan gerak sumbu X,Y dan Z dalanarah horisontal dan vertikal . Ketegaklurusan bidang XY,XZ danYZ' E2 Setelah pengukuran maka secara kualitatif faltor-faktor yang mempengaruhi ketelitian pemosisian. Metode Pengolahan Data Agar dapat ditampilkan secara grafik pada komputer maka data pengukuran harus diolah dengan menggunakan cara yang umum dipakai dalam statistika seperti harga rata-rata,jangkauan dan simpangan baku. Selanjutnya hasil pengolahan data tersebut ditampilan secara grafik pada komputer. Pengolahan data dan penampilan hasil nya dilakukan oleh komputer. Dalam penelitian ini metoda representasi data bersumber dari tiga standar yaitu Standard, NMTBA dan VDI 3441. Pengolahan Data Kelurusan Gerak Pengolahan data kelurusan gerak bertujuan mencari kelurusan lintasan komponen yang bergerak. Ada dua cara mengolah data kelurusan yaitu cara End-Point dan Leqst-Square. Dalam pengukuran. Sedangkan dalam caru Least-Square, kelurusan lintasan diperoleh dengan mencari carc End-Point,kelurusan lintasan diperoleh dengan cara menghubungkan titk awal dan titik akhir garis yang mempunyai selisih kuadrat terkecil terhadap titik-titik pengukuran. : J ii $ I Gambar 3. Tampilan perangkat lunak pengukuran ketelitian pemosisian mesin perkakas berbasis laser interferometer HASIL PENGUKURAN Tabel 1. Hasil pengukuran ketelitian pemosisian Pengukuran Arah Error-band Non-repeat JIS 86306 (mm) (mm) (mm/mm) Pada sumbu-X (rentang : 0 - 430 mm) Linier[4] Uni 0,0064 0.0043 0,025/300 Bi 0,0213 0.0201 0,02s1300 Angular[4] Pitchine 16, r 18 3,239 Yawins t2.481 3.547 Kelurusan Horisontal 0.0019 0,0005 0,010/500 Vertikal 0,0028 0.001 0,010/500 Pada sumbu-Y (rentang : 0 - 250 mm) Linier[4] Uni 0.0111 0.0069 0.025/300 Bi 0.0366 0.0343 0.02s1300 Angular[4] Pitchine t2.62s8 6.4688 Yawing rt.6964 2.89s3 Kelurusan Horisontal 0.0027 0.0005 0.010/500 Vertikal 0.0016 0.0012 0.010/500 Pada sumbu-Y (rentang : 0 -ZQQ rn4q) Linier[4] Uni 0.0147 0.0023 0.025/300 Bi 0.024'7 0.0137 0,0251300 Angular[4] Pitchine s.2534 1.4638 Yawing 6.9886 2.0452 Kelurusan Horisontal 0.0011 0.0009 0.010/500 Vertikal 0.0046 0.001 0.010/500 Tabel 2. Hasil pengukuran ketegaklurusan mesin perkakas LCHQ-MC Bidang XY XZ YZ Sumbu X (02) Y(0r) X(02) Z(0'\ Y(02) z(0,\ Rentang Run Slope Ketegak lurusan (mm) (arcsecJ (arc sec) 0 -400 7 _) o) 0 -200 7 0 -2,92 0-400 6 0 0 -200 6 0 0 0 -200 6 0 0-200 6 0 0 Keterangan: Seluruh hasil setelah diberi kompensasi 254 Ia c 4 :a Porbl (mm) Gambar 4. Hasil pengukuran ketelitian linier Gambar 5. Hasil pengukuran kelurusan sumbu-X (Sumber : Erman Amin,4) horisontal sumbu-X dengan metoda Least-square Pca Gambar 6. Hasil pengukuran kelurusan vertikal Gambar 7. Hasil pengukuran kesalahan linier sumbu X dengan metoda End-point sumbu-Y (Sumber : Erman Amin,4) Gambar 8. Hasil pengukuran ketelitian pemosisian linier satu arah sumbu Z. Gambar 9. Hasil pengukuran ketelitian pemosisian linier dua arah Sumbu Z PEMBAHASAN Penelitian ini akan melihat pengaruh kesalahan angular dan kelurusan gerak terhadap ketelitian pemosisian linier. Hasil ukur kesalahan angular pitching sumbu X menunjukkan kesalahan kumulatif angularnya membesar dan angkanya negatif (Gambar l0). Kalau kesalahan ini diplot secara grafis berarti bahwa lintasan gerak meja cekung (Gambar l1). Kecenderungan ini baenngaurlbffilayadvihtiunbgun*g.ik"a"n:"df.efn.g-"a"n hhaassjill -umkuermkbeelusraurspanosvietirft.ikBaelr(Garatimbbaahrw6)a. Hlinatsaislaunkugrekreaskalamheajna ;;*gkrrng ke kanan (dilihat dari sebelah atas meja)' Kcr.lahm fi gular (Pi$hlng) Pengaruh kelengkungan terhadaP ketelitian pemosisian dapat dilihat pada Gambar 11. Pada kondisi tanpa kesalahan geometrik, reflektor berdiri tegak lurus' o t Berarti antara titik yang dituju dan hasil ? a ukur tidak ada perbedaan. Dalam kasus ini Eda c karena lintasan meja melengkung maka d a terjadi perbedaan atftara titik yang dituju I o dan hasil ukur (kesalahan sinus)' Besarnya perbedaan tergantung posisi reflektor- dan ..30.!B iinggi rekflektor ke permukaan meja (L)' Gambar 10. Hasil pengukuran kesalahan angular Hasil ukur ketelitian Pemosisian (Pitching) sumbu X linier sumbu Y memperlihatkan kecen- derungan kesalahan positif pada rentang umaknumgru.dlaDarreinppgoitsacinshiia-nsgu1m0sumsimmnbisulaamYiPkaeitn-eeligt2iaa4tn0if (Gambar 12) berarti lintasan meja cekung, maka kesalahan pemosisian linier - cenderung positif pada separuh lintasan meja. Kebenaran dari asumsi tersebut dapat dilakukan dengan melihat hasil Gambar 11. Plot lintasan meja pada sumbu X pengukuran kelurusan vertikalnya. Pada menurut kesalahan angular Pitch' gambar menunjukkan lintasan cekung ke bawah sepanjang lintasan gerak. Pada rentang 0 mm*hingga2} mm, tampak ada kesamaan arrtara pengukuran ketelitian linier dan kelurusan. Pada daerah tersebut terdapat Penurunan Yang tajam' Kemungkinan fenomena stick-sllp masih nampak walaupun sudah memakai elemen linier motion. Kemudian pada gambar terlihat pergerakan meja tidak lurus, hal ini disebabkan ketidaksejajaran linier motion dalam arah horisontal. Untuk mengurangi ketidaksejajaran tersebut Gambar 12. Hasil pengukuran kesalahan angular perlu dilakukan penyetelan linier motion Pitching sumbu Y (*.ttg"tt *gkan atau mengendurkan baut di samping linier motion). 256 berharga negatif terjadi bila harga pengukuran lebih kecil dari titik yang dituju. Penyebabnya ialah . Kesalahan pemosisian linier sumbu Z cenderung negatif atau membesar negatif. Kesalahan lintasan meja yang cembung (kebalikan dari Gambar 11). Ini dapat dilihat pada hasil ukur kesalahan angular pitching (Gambar 13) yang kesalahannya positif dan membesar. Pada penelitian ini tidak dapat dilihat hubungan kesalahan pemosisian sumbu Z dengarr kelurusan vertikalnya karena hasil ukur kelurusan 3.a11 -- - - - - -)i-"-- - "--- Ji--'-'---'::', vertikal jelek. Hal ini disebabkan oleh beam- g ! ,.431 El.:--:l.*-a.-1gi.r-"-.,ir- --- strength laser pada indikator hanya 30%. t i l*- ---t*.----'1 Pada untuk mendapatkan hasil pengukuran yang 11# !d )1///4-i -_ baik minimal beam-strenth 7\Votrl. Namun hal * //1:^-?/.- -1r- ini tidak terjadi pada pengukuran kelurusan -0.5!t 0_i0 .2q.@ -180.10 .200.00 Podli f m I penyebab yang lainnya adalah mekanisme horisontal. Selain keadaan lintasan meja, counter balance yang kurang baik. Mesin ini Gambar 13. Hasil pengukuran kesalahan angular p i t c hing surmbu Z memakai pasangan rantai dan rachel sebagai pengubah arah gerak linier. Kelemahan dari sistem ini adalah gerakannya tidak mulus akibat backlash pasangan rantai-gigi r achet. Faktor Yang Mempengaruhi Pengukuran Ketelitian Pemosisian Mesin Perkakas Selain ketelitian geometrik mesin perkakas yang mempunyai pengaruh terhadap ketelitian pemosisian, ada beberapa faktor yang juga berpengaruh terhadap hasil pengukuran tersebut antara lain: o Ketelitian alat ukur yaitu ketelitian laser interferometer. Untuk mengetahui sejauh mana ketelitian laser yang digunakan perlu ada kalibrasi laser. Dalam hal ini penulis tidak melakukan kalibrasi laser karena alat pengkalibrasi tidak ada. r Keberimpitan atau kesejajaran antara sumbu gerak dan berkas sinar. Jika tidak maka akan terjadi kesalahan cosinus yang mempengaruhi ketelitian pengukuran. o Beam-strength yang rendah mempengaruhi hasil pengukuran kgtelitian mesin perkakas. Pada pengukuran kelurusan sumbu-Z yang menggunakan optik yang lebih kompleks daripada optik pengukuran ketelitian pemosisian linier, hasilnya tidak dapat dijadikan pegangan. o Karena kendala optik. Misalnya pada pengukuran kelurusan seharusnya dipakai pasangan interferorneter dan reflektor untuk untuk jarak dekat (short range). Namun karena pasangan tersebut tidak dapat dipakai maka pasangan interferometer dan reflektor jarak jauh (long range) yang dipakai. Hasilnya tentu berbeda. KESIMPULAN l. Hasil pengukuran ketelitian pemosisian mesin LCHQ-MC menunjukkan bahwa mesin memenuhi persyaratan ketelitian yang direncanakan yaitu 9,2 pn/300 mm untuk sumbu-X, 8,9 /^ail300 mm untuk sumbu-Y dan 14,7 pn/300 mm untuk sumbu-Z (acuan untuk kctelitian 257 pemosisian iatah 25 pt/300 mm menurut JIS 86336)' Z. .Daigrafik kesalahan angular pitch dankelurusan vertikal sumbu-X ditunjukkan bahwa lintasan berbentuk lengkung ke bawah terutama pada bagian tengah dan ujung lintasan sumbu-X lebih tinggi Qtosisi -430 mm). 3. Kondisi sebagian besar lintasan sumbu-Y (antara 0 sampai -168 mm)juga berbentuk lengkung ke bawah. Pada posisi 0 sampai dengan -20 mm terdapat perubahan menyolok, disebabkan ujung linier motiontidak rapat pada rentang tersebut. 4. Kmeesleanlaghkaunnpgekmeosaitsaisan(cleinmiebrunsgu)m.bSue-lZainteirtuutajumgaadmiseebkaanbiksamneolceohubnetenrtubkallainntcaesaynansugmbbeulu-Zm 1ff4i juga mempengaruhi ketelitian pemosisiannya. 5. psaudmabbui-dYa.nSgeXhiYnggteardsaupdautt pyeannygimdipbaenngtuank dsaerbiekseadru-a2,g9e2raakrcssuemcbaunttaetrasegbeurtakkusraunmgbuda-Xri d9a0n" (gteidr&* tegak lurus). fesatatran ini berpengaruh pada pembuatan sejumlah lubang yang mengacu I* satu titik/lubang. Selain itu bilabenda kerja yang diminta mempunyai sudut siku makahndtF tidak sesuai. 6. Beam-strengthyangrendah mempengaruhi hasil pengukuran ketelitian mesin perkakas s*follt hasil pengukuran kelurusan vertikal gerak sumbu-Z tidak dapat dijadikan pegangan. DAFTARPUSTAKA l. _., Laser Measurement Systeml (Iser's Guide, Hewlett-Packard, Santa Clara.California, 1987. 2. .,ISO R230-I; Test Codefor Machine Tools, Part 1, ISO, Switzerland, 1996. a ISO R230-2: Test Codefor Machine Tools,Partz,ISO, Switzerland, 1996. 4. Amin, E.,
Pengukuran Ketelitian Pemosisian Machining Center LCHQ Dengan Menggunakan Sistem Pengukuran Terpadu Berbasis Laser Interferometer, Tesis Magister, ITB ,2000.
5.
Bagiasna, K., Pengantar Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin Perkakas, Laboratoria Teknik Produksi dan Metrologi Industri ITB,
tt, Bandung 6. Bagiasna, K., Pitch Accuracy of A Thread Cut Ilsing A Single Point Cutting Tool, PhD Thesis, Katholieke Universiteit Te Leuven, 1977 . 7. Burhanuddin,Y., Pengukurary dan Analisis Ketelitian Pemosisian Low Cost High Quality
Machining Center Dengan Menggunakan Sistem Pengukuran Ketelitian Mesin Perkakas
B erb asis Las er Interferometer, T esis Magister, ITB, 200 1 8. Cahyono, A., Diagnosis Sumber Kesalahan Pemosisian Meia Machining Center Dengan Metoda Matriks Transformasi Homogen, Tugas Sarjana,ITB, 1998. 9. CIRP Scientific Committee for Metrology and Interchangeability's, A Proposat for Delining
and Specifying the Dimensional Ilncertainty of Multiaxis Measufing Machines, Annals of CIRP,
Yo1.2712,1978. 258 10. Dedy, Analisis Gerak Meja Machining Center Menggunakan Program Pengetesan.Terpadu Mesin Perkakas Berbasis Laser Interferometer, Tugas Sarj ana, ITB, 1 994. 1 1. Feneira,
P.M., Liu, C.R., A Contribution to the Analysis and Compensation of the Geometric Error of a Machining Center, Annals of the CIRP Vol. 35/1, 1986 12. Koenigsberger, F.,
Tlusty, J., Machine Tool Structures, Vol. 1, Pergamon Press, London, 1970. 13.
Kurniawan, M.Y.,
Perangkat Lunak Untuk Sistem Pengakuran Terpadu Berbasis Laser Interferometer dan
Diagnosis Ketelitian Mesin Perkakas NC, Tugas Sarjana,ITB, 1999. 14. Kurtoglu,
A., The Accuracy Improvement of Machine Tools, Annals of the CIRP Vol. 39/1/. 1990.
15.
Mehta, N.K., Machine Tool Design,Tata McGraw-Hill,
1986 16. Schlesinger, G., Testing Machine Tools, Tn ed. The Machinery Publishing Co. Ltd., London, r970. 17. Silalahi ,M., Kaji Awal
Sumber Kesalahan Pemosisian Meja Machining Center Dengan Metoda Matriks Transformasi Homogen,
Tugas Sarjana,ITB, 1998. 18.
Slocum, A.H., Precision Machine Design, Prentice-Hall
lnc., 1992. 19. Tjahjowidodo, T.,Analisis dan Pengukaran Kelurusan dan Kesejajaran Pada Struktur Dasar Mesin Perkakas B erbasis Las er Interferometer, Tugas Sarjana, ITB, I 996. 20. Weck
M., Handbook of Machine Tools, Vol. 4. Wiley-Heyden,
1984. Analisis ketelitian pemosisian machining center dengansistem 259 Analisis ketelitian pemosisian m ac hin ing c ent er
dengan sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer (Y. Barhanuddin) Analisis ketelitian pemosisian machining center dengan sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer
(/. Burhanuddin) Analisis ketelitian pemosisian m achining c ent er
dengan sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer (L Burhanuddin)
Analisis ketelitian pemosisian machining center dengan sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer (/. Burhanuddin) 255 Analisis ketelitian pemosisian machining center dengan sistem pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer
(Y. Burhanuddin)
pengukuran ketelitian mesin perkakas berbasis laser interferometer (Y.
Barhanuddin)